Welcome

Thursday, June 24, 2010

Tokoh-tokoh Filsafat

PEMIKIRAN TOKOH-TOKOH TENTANG FILSAFAT


1. Aristoteles (384 SM-322 SM)
Filsuf dari Yunani ini mempunyai pandangan filsafat dalam beberapa bidang, yaitu:
a. Bidang politik : Aristoteles mempunyai pandangan bahwa politik yang ideal adalah gabungan dari demokrasi dan monarki.
b. Bidang ilmu alam : Aristoteles orang pertama yang mengumpulkan dan mengklasifikasikan spesies-spesies biologi secara sistematis.
c. Bidang ilmu fisika dan metafisika : Aristoteles berargumen bahwa hakekat “ada” hanya terdapat pada benda konkret. Konsep Aristoteles disebut dunamis yang berarti potensi dan energeia yang berarti aksi merupakan inti dari ajaran Aristoteles tentang fisika dan metafisika.
d. Bidang teologi : Aristoteles termasuk ilmuan theis yang mempercayai adanya Tuhan. Tuhan menurut Aristoteles lebih kepada suatu yang Agung sebagai yang menggerakan sesuatu.
e. Bidang seni : Aristoteles mengatakan bahwa pengetahuan dibangun atas dasar pengamatan dan penglihatan, menurut Aristoteles keindahan menyangkut keseimbangan ukuran material dan sebuah karya seni adalah sebuah perwujudan artistic yang merupakan hasil disertai dengan estetika.
f.
2. Thomas Aquinas (1225-1274)
Filsuf dari Italia ini mempunyai beberapa ajaran mengenai Tuhan, Thoamas mengatakan bahwa Tuhan “ada yang tak terbatas”, Tuhan adalah “dzat yang tertinggi”, Tuhan adalah penggerak yang tak bergerak. Selain itu Thmas Aquinas juga berpendapat bahwa dunia dan hidup manusia terbagi atas dua tingkat, yaitu tingkat kodrati dan adikodrati. Tingkat bawah (kodrati) hanya dapat dipahami dengan mempergunakan akal. Hidup kodrati ini kurang sempurna dan ia bisa menjadi sempurna kalau disempurnakan oleh hidup rahmat (adikodrati).
3. Copernicus (1473-1543)
Copernicus adalah seorang astronom, matematikawan, dan filsuf dari Polandia. Copernicus mematahkan teori geosentris tradisional (bumi sebagai pusat tata surya) dengan teori heliosentrisnya yang menyatakan bahwa pusat tata surya adalah matahari. Teori ini dianggap dianggap sebagai salah satu penemuan penting sepanjang sejarah, karena teori ini menjadi dasar bagi astronomi dan sains modern.
4. Galileo Galilei (1564-1642)
Galileo Galilei adalah seorang filsuf, astronom, dan fisikawan Italia yang memiliki peranan besar dalam revolusi ilmiah. Beberapa hasil karya ilmiahnya antara lain adalah penyempurnaan teleskop, hukum gerak pertama dan kedua (dinamika), dan berbagai observasi astronomi. Menurut Stephen Hawking, Galileo dapat dianggap sebagai penyumbang terbesar bagi dunia sains modern.

5. Voltaire (1694-1778)
Voltaire yang nama aslinya Francois-Marie Arouetadalah seorang filsuf dan penulis dari Perancis pada era pencerahaan. Tulisan Voltair tentang filsafat dikenal tajam, tulisannya berisi tentang kebebasan beragama, dukungan terhadap hak-hak manusia, dan kebebasan sipil. Voltair dianggap sebagai salah satu tokoh yang peling berpengaruh pada zamannya.
6. A. Comte (1798-1857)
August Comte adalah seorang ilmuwan Perancis yang dikenal sebagai bapak sosiologi.
Comte melihat satu hukum universal dalam semua ilmu pengetahuan yang kemudian disebut dengan hukum tiga fase, yaitu:
Fase teologi: Fase Teologi dilihat dari prespektif abad ke-19 sebagai permulaan abad pencerahan, dimana kedudukan seorang manusia dalam masyarakat dan pembatasan norma dan nilai manusia didapatkan didasari pada perintah Tuhan.
Fase metafisika : Fase Metafisika ini merupakan justifikasi dari "hak universal" sebagai hal yang pada [atas] suatu wahana [yang] lebih tinggi dibanding otoritas tentang segala [penguasa/penggaris] manusia untuk membatalkan perintah lalu, walaupun berkata [hak/ kebenaran] tidaklah disesuaikan kepada yang suci di luar semata-mata kiasan.
Fase tahap ilmiah : Comte menyatakan bahwa yang menjadi nyata setelah kegagalan revolusi dan [tentang] Napoleon, orang-orang bisa temukan solusi ke permasalahan sosial dan membawa [mereka/nya] ke dalam kekuatan di samping proklamasi hak azasi manusia atau nubuatan kehendak Tuhan.
Comte menjelaskan Filosofi yang positif yaitu memperkenalkan hubungan yang penting antar[a] teori, praktek dan pemahaman manusia dunia.
7. Montesquieu (1689-1755)
Montesquieu adalah pemikir poltik Perancis pada era pencerahan, terkenal dengan teori politiknya. Teorinya tersebut antara lain :
a.Montesquieu terkenal dengan dunia ilmu pengetahan tentang negara, hukum dan kemudian dia mengemukakan state of nature yang diartikan dalam keadaan alamiah kualitas hidup manusia rendah. b. Teori politik Trias Politika yang dikemukakan oleh Montesquieu merupakan landasan pembangunan teori demokrasi dalam sistem politik yang menekankan adanya CHEK AND BALANCE terhadap mekanisme pembangian kekuasaan. c. Demokrasi yang dibentuk yaitu demokrasi liberal yang masih mengalami kekurangan. Untuk memantapkan dan menyempurnakan teori demokrasi liberal maka dibutuhkan berbagai unsur-unsur demokrasi liberal untuk mengukuhkan Montesquieu sebagai pencetus demokrasi liberal.

Logika

Ø Asal-usul Logika

Logika berasal dari bahasa Yunani Logos yang berarti hasil dari pertimbangan akal dan pikiran yang dinyatakan lewat kata-kata dalam sebuah bahasa. Logika dimulai pada masa Yunani kuno, dari Negara Yunani ini banyak lahir tokoh-tokoh filsafat dan ilmuwan-ilmuwan terkenal.

Inti dari logika adalah konsep bentuk logis, konsep tersebut menyatakan bahwa validitas sebuah argument ditentukan oleh kelogisannya dan bukan oleh isinya.

Ada dua dasar penalaran dalam logika yaitu deduktif dan induktif.

Penalaran deduktif adalah penalaran dari sebuah argumen jika kebenaran dari kesimpulannya ditarik dari premis-premisnya. Sebuah argument deduktif dinyatakan valid jika dan hanya jika kesimpulannya merupakan konsekuensi dari premis-premisnya.

Contoh penalaran deduktif:

  1. Setiap mamalia punya sebuah jantung
  2. Semua kuda adalah mamalia
  3. Setiap kuda punya sebuah jantung

Penlaran induktif adalah penalaran yang berangkat dari serangkaian fakta-fakta khusus untuk mencapai kesimpulan umum.

Contoh penalaran induktif:

1. Kuda Indonesia mempunyai kaki empat

2. Kuda Amerika mempunyai kaki empat

3. Kuda Australia mempunyai kaki empat

4. Kuda Italia mempunyai kaki empat

5. Kuda Jerman mempunyai kaki empat

6. Setiap kuda mempunyai kaki empat

Ø Sejarah dan Perkembangan Logika

Logika diawali pada masa Yunani Kuno, dimulai sejak Thales (624 SM-548 SM), seorang filsuf Yunani yang pertama kali memecahkan rahasia alam semesta dengan menggunakan akal budi dan meninggalkan dongeng dan cerita takhayul. Saat itu Thales menyatakan bahwa air adalah arkhe (bahasa Yunani) yang berarti asas utama alam semesta.

Aristoteles kemudian mengenalkan logika sebagai ilmu, yang kemudian disebut logica scientica. Pada masa Aristoteles logika masih disebut dengan analitica (secara khusus mengkaji argumentasi yang berdasar pada proporsi yang benar), dan dialektika (secara khusus mengkaji argumentasi yang berdasar dari prsoporsi yang masih diragukan kebenenarannya).

Abad pertengahan dan logika modern

Pengembangan dan penggunaan logika Aristoteles secara murni diteruskan oleh Thomas Hobbes (1588-1679) dengan karyanya Leviatan dan John Locke (1632-1704) dalam An Essay Concerning Human Understanding.

Francis bacon (1561-1626) mengembangkan logika induktif yang diperkenalkan dalam bukunya Novum Organum Scientiarum.

Logika diperkaya lagi dengan hadirnya pelopor-pelopor logika simbolik:

  • Gottfried W. Leibniz(1646-1716): menyusun logika aljabar berdasarkan Ars Magna dari Raymundus Lullus. Logika ini bertujuan menyederhanakan pekerjaan akal budi dan lebih mempertajam kepastian.
  • George Boole(1815-1864)
  • John Venn(1834-1923)
  • Gottlob Frege(1848 - 1925)

Charles Sab]nders Peirce (1839-1914), seorang filsuf Amerika Serikat melengkapi logika simbolik dengan memperkenalkan dalil Peirce (Peirce’s Law) yang menafsirkan logika sebagai teori umum mengenai tanda (general theory of signs). Logika simbolik kemudian diteruskan oleh Ludwig Wittgenstein (1889-1951), Kurt Godel (1906-1978), Rudolf Carnap (1891-1970), dan lain-lain.

Ø Ruang Lingkup Logika

Logika sebagai Ilmu Pengetahuan : Logika merupakan sebuah ilmu pengetahuan dimana obyek materialnya adalah berpikir (khususnya proses penalaran) dan obyek formal logika adalah berpikir yang dikaji dari segi ketepatannya

Logika sebagai cabang Filsafat : Logika merupakan cabang filsafat yang praktis (dapat dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari). Misalnya, logika digunakan sebagai alat untuk melakukan pembuktian dan mencari kebenaran.

Logika sebagai Matematika Murni : Matematika adalah logika yang tersistematisasi, dan merupakan pendekatan logika kepada metode ilmu ukur yang menggunakan tanda-tanda atau symbol-simbol matematik.

Ø Tujuan Logika

Logika mempunyai sangat berguna bagi peradapan manusia, kegunaannya antara lain:

· Orang menjadi bisa berpikir secara rasional, kritis, lurus, tertib, metodis, koheren, dan tetap dengan mempalajari logika.

· Logika membantu seorang untuk berpikir secara abstrak, cermat, dan obyektif.

· Logika meningkatakan kecerdasan dan kemampuan berpikir secara tajam dan mandiri.

· Dengan logika seseorang bisa melakukan analisis terhadap suatu kejadian.

· Mendorong seseorang untuk berpikir menggunakan asas-asas sistematis.

· Seseorang menjadi sadar akan pentingnya sebuah kebenaran dari suatu hal.

Penggunaan Kembali Limbah Kain

Industri tekstil merupakan salah satu industry besar di Indonesia. Dari industry banyak sekali limbah yang dibuang. Salah satunya adalah kain-kain bekas potongan kecil-kecil yang disebut kain perca. Kain-kain ini dibuang oleh perusahaan tekstil dalam bentuk karungan yang biasa dibeli oleh pedagang kecil.
Kain perca sering kali kita buang percuma. mungkin paling banter cuma bisa kita gunakan sebagai kain lap. Tapi sebenarnya kalau kita tahu pemanfaatannya,kita bisa menggunakan untuk banyak hal yang mempunyai nilai ekonomis yang lebih tinggi dari pada sekedar menjadi alat pembersih seperti :
1. Menjadi bahan pengisi badan boneka,sofa
2. Digiling halus untuk bahan pengisi bantal atau guling
3. Dijahit menjadi rangkaian keset
4. Dibentuk menjadi tas,dompet,sandal ataupun sepatu
5. Diserut untuk dijadikan benang
Ide pengembangan industry lanjutan dari kain perca ini didapatkan oleh orang-orang yang berpikir kreatif untuk mendapatkan nilai guna dari kain perca. Mulai dari coba-coba membuat kain perca menjadi barang sederhana seperti keset atau taplak meja dengan balutan seni, pedagang kecil mengadu nasib untuk menjualnya. Melihat peluang pasar yang menyambut baik, maka industry pengolahan kain perca ini mulai ditekuni secara serius.
Faktor yang mempengaruhi penjualan kain perca adalah karakteristik perca itu sendiri dan kemampuan penjual melihat keadaan pasar. Jenis kain perca yang ada di pasaran tingkat pengepul biasa bercampur antara jenis kain yang satu dengan yang lainnya. tinggi rendahnya harga tergantung besarnya kecilnya pasokan kain perca dengan kebutuhan tiap industri yang menpunyai permintaan jenis-jenis kain perca yang sesuai untuk produk yang dibuat. Begitu juga dengan warna. Putih adalah warna yang mempunyai nilai jual paling tinggi. Sedangkan warna gelap umumnya mempunyai nilai jual yang lebih rendah. namun bagaimanapun juga membidik pasar yang cocok dengan pasokan kain yang kita miliki akan menempatkan nilai harga jual barang lebih tinggi. dari pada asal menjual pada industri yang tidak memperhatikan jenis kain,karena produk yang dihasilkan tingi memiliki kriteria jenis kain tertentu sepeti pada industri pembuat boneka,pembuat sofa ataupun petani buah yang biasa memanfaatkan sebagai sekat antara buah-buahan agar tidak rusak karena benturan saat pengangkutan. Banyak jenis kain yang biasa ada dipasaran seperti kain kaos dari jenis katun,poleyster dan sebagainya. ada lagi yang berasal dari bahan TC,jeans dan yang masih banyak lagi yang lainnya.
Harga pasaran yang naik turun membuat harga kain perca selalu menyesuaikan hukum pasar yaitu dimana bila stok berlimpah sedangkan permintaan terbatas maka harga kain perca mengalami penurunan. Tapi bila sebaliknya maka harga kain akan melambung. Disinilah dituntut pengamatan pasar yang baik dari setiap pelaku bisnis.