Pada penerapannya dalam perusahaan, kaizen mencakup pengertian perbaikan berkesinambungan yang melibatkan seluruh pekerjanya, dari manajemen tingkat atas sampai manajemen tingkat bawah
Kaizen dalam prakteknya tidak hanya berarti perubahan menjadi yang lebih baik saja tetapi mempunyai makna yang sangat luas yaitu Perubahan pada Pola Pikir diri kita sendiri untuk merubah segalanya menjadi lebih baik. Discipline dan Commitment dari dalam diri kita sendiri yang menjadikan Kaizen itu berhasil.
Untuk melatih diri kita sendiri mempunyai pola pikir KAIZEN dalam semua tindakan kita maka Kaizen harus dilakukan setiap hari (Everyday) dan dimana saja (Everywhere) dan didukung oleh setiap orang dalam lingkungan kita (Everybody)
Akan sulit mendapatkan pola pikir Kaizen dalam diri kita jika kita tidak melaksanakan ketiga prinsip diatas. Oleh karena itu Project Implementasi Kaizen sangat membantu kita dalam membiasakan diri menjadi seorang yang selalu Kaizen atau menjadikannya menjadi BASIC THINKING dalam kita bekerja.
Kaizen merupakan sebuah proses yang, jika dilakukan dengan benar, akan memanusiakan tempat kerja, menghilangkan tekanan kerja keras, dan mengajarkan orang bagaimana melakukan eksperimen pada pekerjaan mereka dengan menggunakan metode ilmiah dan cara belajar untuk menemukan dan menghilangkan pemborosan dalam proses bisnis. Lalu seperti apakah Kaizen tersebut? Kurang lebih seperti ini:
KAIZEN mindset:
Everything can and should be improved
Not a single day should go by without some kind of improvement being made somewhere in the company
Imagine the ideal customer experience and strive to provide it
Don’t criticize, suggest an improvement
Think of how to improve it instead of why it can’t be improved
Think beyond common sense, even if something is working, try to find the ways to make it work even better
See the problem solving as cross-functional systemic and collaborative approach
Ruang Lingkup dan Konsep Teori Kaizen
Sesuai artinya, filosofi dari Kaizen adalah melaksanakan perbaikan atau peningkatan yang berkesinambungan. Adapun realisasinya dalam suatu perusahaan Setiap Karyawan di semua level di dalam organisasinya dapat berpartisipasi dalam KAIZEN, mulai dari Manajemen Puncak hingga ke level bawah, hal ini bertujuan untuk pengembangan perusahaan ke arah yang lebih baik. Format KAIZEN dapat berupa perseorangan, sistim saran, kelompok kecil, atau kelompok besar. sampai bawahan atau istilahnya way of life perusahaan.
Kaizen merupakan aktivitas harian yang pada prinsipnya memiliki dasar sebagai berikut:
1. Berorientasi pada proses dan hasil.
2. Berpikir secara sistematis pada seluruh proses.
3. Tidak menyalahkan, tetapi terus belajar dari kesalahan yang terjadi di lapangan.
Kaizen atau perbaikan secara terus menerus selalu beriringan dengan Total Quality Management (TQM). Bahkan sebelum filosofi TQM ini terlaksana atau sebelum system mutu dapat dilaksanakan dalam suatu perusahaan maka filosofi ini tidak akan dapat dilaksanakan sehingga perbaikan secara terus menerus (Just in time) ini adalah usaha yang melekat pada filosofi TQM itu sendiri.
Beberapa point penting dalam proses penerapan KAIZEN yaitu :
Konsep 3M (Muda, Mura, dan Muri) dalam istilah Jepang. Konsep ini dibentuk untuk mengurangi kelelahan, meningkatkan mutu, mempersingkat waktu dan mengurangi atau efsiensi biaya. Muda diartikan sebagai mengurangi pemborosan, Mura diartikan sebagai mengurangi perbedaan dan Muri diartikan sebagai mengurangi ketegangan.
Gerakkan 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke) atau 5R. Seiri artinya membereskan tempat kerja. Seiton berarti menyimpan dengan teratur. Seiso berarti memelihara tempat kerja supaya tetap bersih. Seiketsu berarti kebersihan pribadi. Seiketsu berarti disiplin, dengan selalu mentaati prosedur ditempat kerja. Di Indonesia 5S diterjemahkan menjadi 5R, yaitu Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin
Konsep PDCA dalam KAIZEN. Setiap aktivitas usaha yang kita lakukan perlu dilakukan dengan prosedur yang benar guna mencapai tujuan yang kita harapkan. Maka PDCA (Plan, Do, Check dan Action) harus dilakukan terus menerus.
Konsep 5W + 1H. Salah satu alat pola pikir untuk menjalankan roda PDCA dalam kegiatan KAIZEN adalah dengan teknik bertanya dengan pertanyaan dasar 5W + 1H ( What, Who, Why, Where, When dan How).