Welcome

Thursday, June 24, 2010

Penggunaan Kembali Limbah Kain

Industri tekstil merupakan salah satu industry besar di Indonesia. Dari industry banyak sekali limbah yang dibuang. Salah satunya adalah kain-kain bekas potongan kecil-kecil yang disebut kain perca. Kain-kain ini dibuang oleh perusahaan tekstil dalam bentuk karungan yang biasa dibeli oleh pedagang kecil.
Kain perca sering kali kita buang percuma. mungkin paling banter cuma bisa kita gunakan sebagai kain lap. Tapi sebenarnya kalau kita tahu pemanfaatannya,kita bisa menggunakan untuk banyak hal yang mempunyai nilai ekonomis yang lebih tinggi dari pada sekedar menjadi alat pembersih seperti :
1. Menjadi bahan pengisi badan boneka,sofa
2. Digiling halus untuk bahan pengisi bantal atau guling
3. Dijahit menjadi rangkaian keset
4. Dibentuk menjadi tas,dompet,sandal ataupun sepatu
5. Diserut untuk dijadikan benang
Ide pengembangan industry lanjutan dari kain perca ini didapatkan oleh orang-orang yang berpikir kreatif untuk mendapatkan nilai guna dari kain perca. Mulai dari coba-coba membuat kain perca menjadi barang sederhana seperti keset atau taplak meja dengan balutan seni, pedagang kecil mengadu nasib untuk menjualnya. Melihat peluang pasar yang menyambut baik, maka industry pengolahan kain perca ini mulai ditekuni secara serius.
Faktor yang mempengaruhi penjualan kain perca adalah karakteristik perca itu sendiri dan kemampuan penjual melihat keadaan pasar. Jenis kain perca yang ada di pasaran tingkat pengepul biasa bercampur antara jenis kain yang satu dengan yang lainnya. tinggi rendahnya harga tergantung besarnya kecilnya pasokan kain perca dengan kebutuhan tiap industri yang menpunyai permintaan jenis-jenis kain perca yang sesuai untuk produk yang dibuat. Begitu juga dengan warna. Putih adalah warna yang mempunyai nilai jual paling tinggi. Sedangkan warna gelap umumnya mempunyai nilai jual yang lebih rendah. namun bagaimanapun juga membidik pasar yang cocok dengan pasokan kain yang kita miliki akan menempatkan nilai harga jual barang lebih tinggi. dari pada asal menjual pada industri yang tidak memperhatikan jenis kain,karena produk yang dihasilkan tingi memiliki kriteria jenis kain tertentu sepeti pada industri pembuat boneka,pembuat sofa ataupun petani buah yang biasa memanfaatkan sebagai sekat antara buah-buahan agar tidak rusak karena benturan saat pengangkutan. Banyak jenis kain yang biasa ada dipasaran seperti kain kaos dari jenis katun,poleyster dan sebagainya. ada lagi yang berasal dari bahan TC,jeans dan yang masih banyak lagi yang lainnya.
Harga pasaran yang naik turun membuat harga kain perca selalu menyesuaikan hukum pasar yaitu dimana bila stok berlimpah sedangkan permintaan terbatas maka harga kain perca mengalami penurunan. Tapi bila sebaliknya maka harga kain akan melambung. Disinilah dituntut pengamatan pasar yang baik dari setiap pelaku bisnis.

No comments:

Post a Comment